Program Studi Teknologi Rekayasa Internet (TRI) Politeknik Negeri Lampung (Polinela) terus berinovasi dalam mendukung pengembangan teknologi berbasis Internet of Things (IoT) dan Cyber-Physical System (CPS). Setelah beberapa tahun berhasil berfokus pada inovasi di bidang smart agriculture, seperti smart indoor farming dan outdoor farming, TRI Polinela kini memperluas riset ke sektor transportasi pintar dengan meluncurkan dua kendaraan listrik.
Kendaraan listrik ini tidak hanya menjadi alat transportasi tetapi juga laboratorium berjalan untuk mengembangkan sistem berbasis IoT for Vehicle. Riset difokuskan pada peningkatan efisiensi energi, keamanan, dan pengelolaan data transportasi, sekaligus mendukung visi kampus menuju pengembangan energi hijau yang ramah lingkungan.
Melalui pendekatan Project-Based Learning (PBL), dosen dan mahasiswa TRI Polinela bekerja sama dalam seluruh tahap pengembangan, mulai dari desain hingga implementasi. Hal ini bertujuan untuk menciptakan inovasi yang relevan dengan kebutuhan industri sekaligus memberikan pengalaman praktis bagi mahasiswa agar memiliki kompetensi unggul di era modern. Sebagai bagian dari hilirisasi produk, Polinela melibatkan mitra industri dan pemerintah daerah untuk memastikan adopsi dan keberlanjutan hasil riset. Kendaraan listrik berbasis IoT ini diharapkan dapat diimplementasikan di berbagai sektor, termasuk transportasi dan lingkungan, untuk memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
Proyek ini juga mendukung peningkatan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) dan publikasi ilmiah. Setiap inovasi akan didaftarkan sebagai HAKI dan dipublikasikan di jurnal bereputasi, memperkuat posisi TRI Polinela dalam komunitas akademik global. Selain itu, lulusan yang terlibat dalam riset ini diharapkan mampu menjadi tenaga kerja yang kompetitif dengan keahlian di bidang IoT, CPS, dan energi hijau.
Dengan langkah strategis ini, TRI Polinela terus memperkuat posisinya sebagai institusi vokasi terkemuka yang tidak hanya berkontribusi pada transformasi digital, tetapi juga pada keberlanjutan lingkungan di Indonesia. Langkah ini menjadi bagian penting dalam mendukung revolusi industri 4.0 sekaligus mempersiapkan generasi yang siap menghadapi tantangan masa depan.