Bandar Lampung, 23 September 2024. Universitas Mitra Indonesia Lampung menjadi tuan rumah seminar yang sangat dinanti, bertajuk “Pengantar Technopreneur: Tantangan dan Peluang Bagi Mahasiswa Bidang Komputer”. Acara ini diadakan di Ruang GOR Universitas Mitra Indonesia, Kamis, 23 September 2024 pukul 10:30 hingga 11:00 WIB. Seminar ini dipandu oleh moderator Dr. Arie Setya Putra, S.Kom., M.Kom., dan dihadiri oleh mahasiswa dari berbagai fakultas di Universitas Mitra Indonesia Lampung.
Narasumber seminar, Ir. Imam Asrowardi, S.Kom., M.Kom., M.Pd., IPM., ASEAN Eng., adalah dosen Program Studi Teknologi Rekayasa Internet di Politeknik Negeri Lampung. Dengan latar belakang pendidikan yang kuat dan pengalaman luas di bidang teknologi informasi, beliau membagikan wawasan berharga mengenai technopreneurship kepada para peserta. Dalam presentasinya, Ir. Imam menjelaskan definisi dan peluang yang ada dalam dunia technopreneurship. Ia menekankan pentingnya mahasiswa untuk memahami bahwa technopreneurship bukan hanya tentang menciptakan produk atau layanan, tetapi juga tentang menciptakan solusi untuk masalah nyata yang dihadapi masyarakat. Hal ini membuka peluang tak terbatas bagi mahasiswa untuk berinovasi dan berkontribusi dalam perkembangan teknologi. Ir. Imam juga menggarisbawahi potensi besar Indonesia di bidang e-commerce, fintech, edtech, dan healthtech. Dengan populasi yang besar dan penetrasi internet yang tinggi, mahasiswa memiliki kesempatan untuk menciptakan inovasi teknologi lokal yang dapat berdampak global. Contoh sukses seperti Tokopedia dan Traveloka menjadi inspirasi bagi mahasiswa untuk mengeksplorasi peluang yang ada. Selanjutnya, beliau membahas kaitan antara perkembangan teknologi terkini dan technopreneurship. Mahasiswa didorong untuk memanfaatkan teknologi seperti AI, IoT, dan Blockchain dalam menciptakan solusi inovatif yang memiliki daya saing tinggi. Ini adalah langkah penting untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan di era digital.
Ir. Imam juga menekankan pentingnya penguasaan teknologi, termasuk coding, pengembangan software, dan analisis data. Keterampilan ini sangat diperlukan untuk menjadi technopreneur yang sukses. Selain itu, beliau mendorong mahasiswa untuk mengikuti kompetisi technopreneurship, seperti hackathon, yang dapat memberikan pengalaman praktis dan kesempatan untuk bertemu dengan mentor serta investor. Dalam seminar ini, Ir. Imam juga berbagi cerita sukses technopreneur lokal dan global, serta pelajaran yang dapat diambil oleh mahasiswa. Ia menekankan bahwa kolaborasi lintas disiplin ilmu, seperti desain, bisnis, dan hukum, dapat memperkaya produk dan strategi bisnis yang dihasilkan oleh mahasiswa. Acara ini diharapkan dapat memotivasi mahasiswa untuk lebih aktif dalam dunia technopreneurship dan memanfaatkan peluang yang ada. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang tepat, mahasiswa diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang membawa inovasi dan solusi bagi masyarakat.